Personel Brimob Menerima Vaksinasi Tahap I yang dilaksanakan Poliklinik Polres Tarakan.
Published 09 March 2021 14:56 By Admin KaltaraTARAKAN - Sejumlah personel Brimob mengunjungi Klinik Pratama Polres Tarakan yang berlokasi di Kambung Bugis Kota Tarakan Kalimantan Utara. Selasa, (08/03/2021).
Upaya pemerintah dalam menangani wabah pandemi covid -19 terus dilaksanakan. Salah satu usaha yaitu dengan melaksanakan vaksinasi yang dilaksanakan bertahap kepada masyarakat Indonesia. Personel Satuan Brimob Polda Kaltara sebagai salah satu garda terdepan penanganan pandemi covid juga turut serta mendapatkan vaksinasi ini.
Kegiatan penyuntikan vaksinasi ini merupakan tahap pertama bagi personel Brimob, nantinya vaksinasi tahap kedua rencanya akan dilaksanakan 14 hari setelahnya yaitu pada tanggal 23 Maret 2021. Kegiatan yang digelar di Poliklinik Polres Tarakan ini dimulai pada pukul 11.00 Wita.
Dansat Brimob Kombes Pol Muhajir, S.I.K., M.H. beserta pejabat utama dan sejumlah anggota mengikuti kegiatan vaksinasi ini. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilewati secara ketat bagi penerima vaksin seperti pendaftaran, analisis dan screening, vaksinasi dan observasi. Vaksin yang digunakan dalam kegiatan ini berjenis vaksin covid-19 Biofarma dengan dosis 0,5 ml. Petugas medis yang terlibat dalam kegiatan vaksinasi ini dari Seksi Kesjas Satbrimob Polda Kaltara dan personel Kesehatan dari Polres Tarakan.
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat menekan serta meredam pandemi yang masih dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Satbrimob Polda Kaltara selalu siap mendukung penanganan pandemi yang terus digencarkan oleh pemerintah salah satunya dengan pendistribusian dan pelaksanaan vaksinasi.
Kasi Kesjas Satbrimob Polda Kaltara Aiptu Ahmad Faisal Lubis menyampaikan bahwa kegiatan pelaksanaan vaksinasi merupakan program pemerintah yang harus didukung. “Kegiatan Vaksinasi yang dilakukan kepada Personel Polri maupun kepada masyarakat merupakan salah satu program pemerintah yang patut kita dukung guna menekan wabah covid-19 di Indonesia”. Ucapnya.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan vaksinasi dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan efek yang berbahaya. “Vaksinasi kepada penerima dilaksanakan dengan berhati-hati melewati tahapan seperti analisis, screening dan pendataan riwayat sakit, tentunya yang mempunyai riwayat penyakit harus memiliki surat rekomendasi dari dokter spesialis, ” tutupnya.